Tata Sungai Cikapundung Kolot, 286 Bangunan di Gumuruh Dibongkar dalam Program Citarum Harum

- Rabu, 30 Maret 2022 | 14:33 WIB
Satuan tugas Citarum Harum di wilayah Kota Bandung terus melakukan penataan terhadap sejumlah bangunan di sepadan Sungai Citarum. (Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra)
Satuan tugas Citarum Harum di wilayah Kota Bandung terus melakukan penataan terhadap sejumlah bangunan di sepadan Sungai Citarum. (Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra)
BATUNUNGGAL, AYOBANDUNG -- Satuan tugas Citarum Harum di wilayah Kota Bandung terus melakukan penataan dan penertiban terhadap sejumlah bangunan yang berada di sepadan sungai dari anak Sungai Citarum
 
Dansektor 22 Citarum Harum, Kol Inf Eppy Gustiawan menyampaikan bahwa penataan bantaran Sungai Cikapundung Kolot yang berada di Kecamatan Batununggal dimulai di Kelurahan Binong sejak Oktober 2021 dan meluas ke tahap II wilayah Gumuruh.
 
"Kami ingin masyarakat pahami bahwa program Citarum Harum ini program pemerintah dengan ada Peraturan Presidennya. Dan di Bandung ini banyak sekali anak Sungai Citarum," ujarnya di Kelurahan Gumuruh, Rabu, 30 Maret 2022.
 
Lanjut Eppy, Sejumlah wilayah lain ada yang sudah selesai penataannya, seperti di Kecamatan Antapani, Arcamanik, Astanaanyar, Bojongloa Kidul, dan Sukajadi serta Kecamatan Batununggal, tepatnya di Kelurahan Binong dan Gumuruh yang saat ini masih berjalan. 
 
Tahapan program Citarum Harum di Gumuruh, lanjutnya, masuk tahap sosialisasi, pendataan, hingga proses penertiban yang berjalan kondusif juga humanis.
 
 
Pendekatan secara emosional pun dibangun oleh satgas Citarum melalui pemberian sembako kepada warga yang terdampak. 
 
"Selama penataan belum berproses, kami memohon kepada ketua RW untuk bisa mencegah penggunaan lahan oleh warga, semisal untuk parkir, berjualan, bangunan baru, pembuangan sampah, kandang hewan, dan tidak untuk komunitas organisasi apapun atau kepentingan pribadi," ujarnya.
 
Camat Batununggal, Tarya, menambahkan, penataan dan penertiban di wilayah Batununggal dimulai dari Kelurahan Binong dan berlanjut ke Gumuruh dengan panjang yang membentang dari Jalan Gatot Soebroto hingga Soekarno Hatta sekitar 3,5 kilometer sampai 4 kilometer.
 
 
"Alhamdulillah semoga ke depannya Sungai Cikapundung Kolot ini kondisi air sungai menjadi baik dan warga tak lagi membuang sampah atau limbah ke sungai," katanya.
 
Lurah Gumuruh, Nurma Safarini menjelaskan ada sebanyak 286 bangunan, 388 kepala keluarga, 1.294 jiwa yang berada di enam wilayah yang masuk dalam program Citarum Harum, seperti RW 4, 5, 6, 7, 8, dan 11.
 
"Sekarang sudah dalam tahap penertiban bangunan artinya sudah dimulai pembongkaran. Warga yang terdampak pindah masih sekitar sana hanya mungkin berbeda RT atau RW," katanya.
 
Ketika disinggung alasan warga tidak pindah ke rumah susun Rancacili, Nurma pun mengatakan rata-rata warga yang terdampak merupakan warga penerima bantuan PKH, sehingga jika mereka pindah ke luar Gumuruh otomatis tak akan mendapatkan bantuan lagi.
 
 
"Alhamdulillah warga terdampak ini miliki kesadaran karena tinggal di tanah negara. Kami juga sudah lakukan pendekatan dari awal seperti sosialisasi. Bahkan, ada warga yang berterima kasih karena sudah diizinkan tinggal puluhan tahun tanpa harus mengontrak di tanah negara," ujarnya.
 
Nurma juga berterima kasih kepada satgas Citarum yang banyak membantu dalam tahapan sosialisasi, tak terkecuali para ketua RT dan RW untuk menjelaskan kepada warga. [*]

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X