LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Memasuki musim pancaroba dan cuaca ekstrem di wilayah Kota Bandung, Kodim 0618/BS menggelar apel gelar tanggap darurat dan penanggulangan bencana pada Rabu, 16 Maret 2022.
Apel ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari TNI, Diskar PB, Satpol PP, Basarnas, Dinkes, PMI, hingga pramuka ikut serta dalam apel kesiapsiagaan ini.
Dandim 0618/BS, Letkol Inf Donny Ismuali Bainuri menyampaikan, bahwa kesiapsiagaan ini dilakukan dalam rangka tanggap darurat penanggulangan kebencanaan serta bentuk upaya dalam mencoba mengkolaborasikan seluruh elemen kebencanaan yang ada di Kota Bandung.
"Sebelumnya sudah ada asesmen kebencanaan yang dihadapkan dengan struktur masyarakat urban yang padat penduduk seperti di Kota Bandung, misal bencana banjir tetap ada namun perhitungan kami masih skala kecil," ujarnya di Makodim 0618 BS.
Ia menambahkan, untuk potensi bencana yang besar di Bandung tanah longsor dan angin puting beliung menjadi bencana yang perlu diwaspadai.
Baca Juga: Gemerlap Medsos
"Kami mencoba untuk bekerjasama dengan Basarnas. Setelah ini kami akan ada pembekalan dan penataran singkat dari Basarnas terkait prosedur pencarian dan evakuasi korban," lanjutnya.
Dandim berharap, dengan adanya kegiatan semacam ini dapat menyatukan visi dan pemahaman pemikiran setiap elemen terkait kebencanaan, serta tentunya adanya sarana edukasi pelatihan dari Basarnas secara langsung.
"Kami harap personel yang laksanakan operasi gabungan penanggulangan bencana ini minimal punya pengetahuan dasar jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tak diinginkan," ujarnya.
Ketika disinggung terkait pemetaan kebencanaan yang ada di wilayah Kota Bandung, Dandim pun mengatakan pemetaan-pemetaan wilayah yang berpotensi hadirnya bencana itu sudah ada, semisal di wilayah dengan dataran tinggi, seperti Cigadung atau Dago, itu berpotensi terjadinya longsor begitu tinggi.
"Lalu, kami juga siaga di wilayah yang ada aliran-aliran sungai anak Citarum, seperti Cikapundung atau Cilamaya, yaitu wilayah Cihampelas atau Cipaganti, itu yang kami waspadai. Jika curah hujan tinggi, maka daerah itu kami siagakan personel beserta perlengkapannya sambil melihat perkembangan situasi dengan melakukan pemetaan ulang dan evakuasi," katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gungun Sumaryana menyebut Kota Bandung merupakan wilayah yang berbentuk cekungan sehingga memang perlu adanya pencanangan terkait kesiapan Forkopimda dan seluruh unsur dalam siaga baik sarana maupun prasarana jika nantinya terjadi bencana.
"Kalau untuk masalah banjir, Kota Bandung itu terdapat 40 titik banjir. Namun, banjirnya hanya berupa genangan saja dan cepat surutnya," jelasnya. [*]
Artikel Terkait
Pengendara Moge Pukul Warga di Jalan Setiabudi, Ini Klaim HDCI Bandung
Tewaskan 2 Bocah Kembar di Pangandaran, Pengendara HDCI Bandung Ditetapkan Jadi Tersangka
Prof Asep Warlan Dikabarkan Meninggal Dunia
Prof Asep Warlan Meninggal, Sempat Positif Covid-19
Rektor Unpar Benarkan Prof. Asep Warlan Meninggal Dunia, Beliau Cerdas dan Periang
MUI Jabar Setuju Logo Halal Baru Meski Tuai Kontroversi
Curah Hujan Tinggi Bandung Raya Diprediksi hingga Mei 2022
M Farhan Soal Pemilu 2024 Ditunda: Jangan Sampai Amanat Reformasi Dikorbankan
BMKG: Gempa Sukabumi Tidak Bepotensi Tsunami
Wisuda Gelombang ke-9 Stikom Bandung: Lulusan Siap Bersaing