Ini Kata Forum Dosen SBM ITB Soal Temuan BPK RI yang Disinggung Rektorat

- Kamis, 10 Maret 2022 | 18:57 WIB
SBM ITB berhenti beroperasi sementara. (ist)
SBM ITB berhenti beroperasi sementara. (ist)

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Forum Dosen SBM ITB memberikan tanggapan terkait pernyataan Rektorat ITB. Dalam pernyataan itu disebutkan, hasil audit BPK RI (31 Desember 2018) menunjukkan pengelolaan keuangan SBM ITB tidak sesuai Statuta ITB (PP 65/2013).

Rektorat juga menyampaikan Istilah “swakelola dan otonomi” yang digunakan oleh Forum Dosen SBM ITB tersebut (merujuk kepada SK Rektor No 203/2003) merupakan bentuk pengelolaan keuangan yang tidak sesuai Statuta, sebagaimana disampaikan oleh BPK RI.

Masih menurut Rektorat ITB, Rektorat telah berkonsultasi dengan BPK RI dan berkomitmen untuk melaksanakan arahan dari BPK.

Baca Juga: Konflik SBM ITB-Rektorat, Ridwan Kamil: Utamakan Musyawarah

Menanggapi hal tersebut, Perwakilan Forum Dosen SBM ITB Jann Hidajat mengatakan pihaknya percaya BPK RI dalam melaksanakan tugasnya selalu menuju tercapainya perbaikan. Jadi, bukan untuk tujuan sebaliknya yang merugikan, apalagi dijadikan sumber konflik.

"Tentang tafsir Rektorat atas hasil audit BPK RI ini, kami tidak berwenang untuk menanggapinya," kata Jann, dilaporkan Republika, Kamis, 10 Maret 2022.

Menurutnya, Forum Dosen SBM ITB mempersilakan yang berkepentingan untuk menghubungi langsung Rektor ITB atau BPK RI terkait hal itu.

Sebelumnya, Rektorat ITB menanggapi tentang mogoknya operasional SBM ITB. Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB Dr Naomi Haswanto, transformasi sebagai amanah SA ITB yang dituangkan di dalam RENIP (Rencana Induk Pengembangan ITB 2020-2025) adalah program penting yang sedang dilakukan di ITB. Hal ini, sebagaimana tercantum dalam RENSTRA ITB (2021-2025).

Menurutnya, dalam proses transformasi ada sejumlah hal yang sedang dan harus disempurnakan agar ITB sebagai institusi pendidikan menjadi lebih lincah, berkualitas, akuntabel, transparan dan tertib di dalam merespons perubahan lanskap pendidikan tinggi di Indonesia.

"Perlu dipahami bahwa dalam era keterbukaan sekarang upaya yang lebih baik dalam memberdayakan sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga pendidikan ITB menjadi sebuah keniscayaan," ujar Naomi dalam keterangan resminya.

Baca Juga: SBM ITB Berhenti Beroperasi dan Tak Terima Mahasiswa Baru Sementara

Menurutnya, sejak hampir genap dua tahun terakhir, ada dua hal utama yang sedang dibenahi secara internal ITB, yakni, Integrasi Sistem Manajemen (pengelolaan keuangan yang terintegrasi) dan Pengembangan HCM (Human Capital Management).

Pelaksanaan dua kegiatan tersebut, kata dia, membutuhkan kemauan dan partisipasi aktif dari semua unit di lingkungan ITB, baik Fakultas/Sekolah maupun Unit Kegiatan Pendukung.

"Dalam hal ini tentunya dibutuhkan sikap kejuangan dan sikap inovatif yang juga membutuhkan kejuangan," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Fira Nursyabani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X