Konflik SBM ITB-Rektorat, Ridwan Kamil: Utamakan Musyawarah

- Kamis, 10 Maret 2022 | 14:29 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengomentari konflik SBM ITB dengan rektorat. (Ayobandung.com/Gelar Aldi S.)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengomentari konflik SBM ITB dengan rektorat. (Ayobandung.com/Gelar Aldi S.)

BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Anggota Majelis Wali Amanat (MAW) ITB Ridwan Kamil ikut merespons kisruh polemik antara SBM ITB dengan Rektorat.

Sebagaimana diketahui, konflik berkepanjangan itu terjadi setelah Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB pada 2003 tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.

"Saya sebagai bagian dari Majelis Wali Amanat di semua perguruan tinggi negeri, jadi sudah saya arahkan agar dimusyawarahkan (konflik SBM ITB-Rektorat), segala sesuatu itu kuncinya dimusyawarahkan," kata Ridwan Kamil ketika ditemui di Gedung Sate, Kamis, 10 Maret 2022.

Baca Juga: Ini 2 Tuntutan Forum Dosen SBM ITB terhadap Rektor

Menurut pria yang kerap disapa Kang Emil ini, ada suatu rutinitas SBM ITB yang dipandang oleh Rektor ITB itu perlu ada sentralisasi, sehingga dirasa bagi SBM ITB ada kebiasaan-kebiasaan yang hilang.

"Saya masih menunggu hasil musyawarahnya, karena saya hanya satu dari sekian anggota. Biasanya keputusan diambil setelah MWA ini bermusyawarah bersama," jelasnya

"Seperti halnya dulu kasus Rektor Unpad sampai berjilid-jilid. Itu tidak bisa sekali. Jadi, tidak bisa ada intervensi dari seorang," katanya menambahkan.

Mantan Wali Kota Bandung ini mengaku secara informal sudah melobi berbagai pihak untuk memusyawarahkan konflik SBM ITB-Rektorat ini dalam waktu dekat.

"Inisiatif harus dari Bu Yani sebagai ketua MWA, tetapi secara informal saya sudah melobi berbagai pihak untuk musyawarah," katanya.

Konflik ini menyebabkan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung atau SBM ITB berhenti beroperasi sementara mulai Selasa, 8 Maret 2022. Aktivitas belajar mengajar di kampus itu juga diberhentikan.

Baca Juga: SBM ITB Berhenti Beroperasi dan Tak Terima Mahasiswa Baru Sementara

Perwakilan Forum Dosen SBM ITB Jann Hidajat mengatakan dengan berbagai pertimbangan, FD SBM ITB juga menegaskan tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem kembali normal.

Dia mengatakan, kebijakan Rektor ITB saat ini tidak memungkinkan SBM ITB untuk beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar internasional yang selama ini diterapkan.

Pada Rabu, 2 Maret 2022, jajaran dekanat SBM ITB yang dipimpin oleh Dekan SBM ITB Utomo Sarjono Putro, Wakil Dekan Bidang Akademik Aurik Gustomo, dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Reza A Nasution sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada Rektor.

Halaman:

Editor: Fira Nursyabani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X