Hari Bahasa Ibu Internasional: Krisis Penggunaan Bahasa Sunda Jadi Problem Serius

- Senin, 21 Februari 2022 | 15:03 WIB
Ketua LBSS Darpan menyikapi masalah penggunaan Bahasa Sunda. (Ayobandung.com/Gelar Aldi S.)
Ketua LBSS Darpan menyikapi masalah penggunaan Bahasa Sunda. (Ayobandung.com/Gelar Aldi S.)

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Tanggal 21 Februari 2022 menjadi tanggal peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2022.

Diperingati setiap tahunnya, permasalahan perihal Bahasa Ibu ini kerap kali belum menemukan titik terang. Salah satunya penggunaan bahasa Sunda.

Menurut Lembaga Basa jeung Sastra Sunda (LBSS), berdasarkan survei yang terakhir dilakukan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terhadap penutur Bahasa Sunda dengan sampel siswa di Kota Bandung.

Baca Juga: Esai Sunda: Jadi Sato atawa jadi Jalma Mulia?

"Hasilnya mengejutkan. Presentasenya saya lupa, tapi sebagian besar generasi muda dan siswa-siswi (di Kota Bandung) menggunakan Bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari, dari yang asalnya berbahasa Sunda," kata Ketua LBSS Darpan di Kota Bandung, Senin, 21 Februari 2022.

Krisis penggunaan Bahasa Daerah dalam kehidupan sehari-hari ini, lanjut Darpan, bisa berdampak serius pada nilai-nilai dan kearifan lokal pada daerah tersebut.

Karena menurut Darpan, sebuah Bahasa Daerah akan sangat melekat pada daerah, lingkungan, alamnya, budayanya, dan populasi dari mana bahasa itu berasal.

"Jika bahasa Sunda punah, maka kearifan-kearifan lokal yang terkandung dalam bahasa tersebut juga akan ikut punah," ungkap Darpan.

"Dan itu yang kita khawatirkan, jadi bukan semata-mata bahasa Sunda sebagai alat komunikasi saja," kata Darpan menambahkan.

Hal senada diungkapkan oleh Ganjar Kurnia dari Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS).

Ganjar Kurnia dari Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS).
Ganjar Kurnia dari Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS). (Ayobandung.com/Gelar Aldi S.)

Ganjar menjelaskan, krisis penggunaan bahasa Sunda bisa berakibat fatal pada nilai-nilai san budaya Sunda seperti menghormati orang tua dan lainnya, akan ikut hilang.

Menurut Ganjar, ketika bahasa Sunda tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari, maka otomatis nilai masyarakatnya juga berubah.

Mantan rektor UNPAD ini ikut menyoroti penggunaan bahasa Sunda di kalangan pelajar di Kota Bandung.

Halaman:

Editor: Fira Nursyabani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X