NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Ribuan pegawai non ASN atau tenaga kerja kontak (TKK) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) cemas terkait rencana pemerintah pusat bahwa tenaga honorer dihapus pada tahun 2023 mendatang.
Para tenaga honorer di Bandung Barat meminta pemerintah tak hanya fokus pada penghapusan TKK saja. Tetapi juga menyediakan solusi konkrit bagi pegwai honorer yang bakal dipecat.
"Kami meminta pertimbangan, karena kan PNS juga pasti butuh tenaga kontrak. Jadi kalau pun dihapus harus ada solusi lain bagai kami," kata salah satu TKK di Setda KBB, Dini (24) saat ditemui, Senin, 24 Januari 2022.
Dini mengaku siap jika dirinya harus dialihstatus menjadi pegawai harian lepas (PHL) dengan upah harian. Dengan syarat penghitungan gaji harian tetap disesuaikan dengan beban kerja dan kebutuhan hidup layak.
"Saya dengar jadi PHL itu gajinya Rp75 per hari kalau sebulan berarti Rp2.250.000. Ya kalau bisa gak segitu sih, ada pertimbangan lain," tambahnya.
Baca Juga: Vaksinasi Anak di KBB Terkendala Ribuan Siswa Madrasah Tak Masuk Dapodik
Tenaga honorer lainnya, M Andara Munazar (25) berharap pemerintah bisa memberi diskresi kepada para TKK untuk langsung diangkat menjadi pegawai negeri atau PPPK tanpa perlu melakukan tes.
Menurutnya, TKK dianggap lebih berpengalaman dan mengetahui tugas daripada rekrutmen CPNS baru.
"Gak apa-apa kalau dihapua asal tenaga kontrak di angkat, karena kita sudah pengalaman. Daripada orang baru," paparnya.
Artikel Terkait
Jembatan Batujajar Cihampelas Beroperasi Lagi setelah Runtuh
DPD PDIP Jabar Ikut Merasa Tersakiti Atas Sikap Arteria Dahlan, Minta Partai Beri Sanksi Tegas
Tagar Sunda Tanpa PDIP Trending, PDIP Jabar: Buatan Lawan Politik
Dikira Singkong, Warga Lembang KBB Malah Temukan Mortir
Tawuran di Jalan Bandung-Cianjur, Remaja Bawa Celurit hingga Gear Motor
Polisi Bekuk 15 Remaja yang Hendak Tawuran di Bandung Barat
Kebijakan Satu Harga Minyak Goreng Bikin Pedagang Cimahi dan Bandung Barat Rugi
Harga Cabai Rawit Bandung Barat Perlahan Turun
Covid-19 di Bandung Barat Melonjak Jadi 20 Kasus, Muncul Transmisi Lokal
Vaksinasi Anak di KBB Terkendala Ribuan Siswa Madrasah Tak Masuk Dapodik