NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Amy (38), pria asal Desa Pasirhalang, RT 03 RW 06, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sibuk mengumpulkan sampah kantung plastik di rumahnya, Jumat 15 Oktober 2021.
Sampah-sampah itu sengaja dikumpulkan untuk dipakai media tanam atau polybag berbagai jenis tumbuhan. Sejak tahun 2010, Amy bersama puluhan santri di Madrasah Diniyah (MD) Nurul Azmi mengembangkan pertanian organik dengan mengandalkan bahan dasar sampah.
"Kita kumpulkan sampah-sampah kantung plastik seperti bekas kemasan minyak goreng atau botol air mineral dipakai untuk media tanam," papar pria dengan nama asli Asep Mahmud Yusuf itu.
Baca Juga: HP Murah 1 Jutaan RAM 4GB, Intip Spesifikasi Advan G5
Semula, kegiatan itu dilakukan Amy hanya seorang diri sebagai salah satu hobi. Namun tatkala dirinya membuat Madrasah Diniyah, kebiasaan itu ia tularkan kepada 30 santrinya. Program itu dibuat semacam ekstra kurikuler di sekolah dengan nama Nura Organik Garden.
Di sela-sela rutinitas belajar ilmu agama, para santri cilik MD Nurul Azmi belajar cara menanam tumbuhan holtikultura, membuat pupuk organik, membuat media tanam, serta mengolah kompos dari sampah.
Baca Juga: 15 Rekomendasi HP NFC Murah 2021 Terbaik Redmi hingga Samsung, Mulai 1 Jutaan!
"Jadi santri di sini gak cuma belajar ngaji. Mereka juga kami ajarkan cara bertani yang ramah lingkungan," terangnya.
Artikel Terkait
Mengurai Benang Kusut Permasalahan Sampah Kota Bandung yang Tak Kunjung Usai
Biokonversi Magot, Metode Pengelolaan Sampah Penghasil Uang Ratusan Juta
Pengelola Sampah Hasilkan Jutaan Rupiah, Dahulu Ditolak Warga dan Pejabat
Hambatan Terberat Mengolah Sampah Skala Lingkungan: Warga Sering Keras Kepala
Wayang dari Sampah, Alat Pembelajaran Unik di Sekolah