Pengusaha di Cimahi Terpaksa Jual Bus Wisata: Tak Ada Pemasukan Saat Pandemi

- Kamis, 9 September 2021 | 19:40 WIB
[Ilustrasi bus pariwisata] Pengusaha bus pariwisata terpaksa menjual beberapa unit kendaraannya agar bisa mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19. (Ayobandung.com/Irfan Al-Faritsi)
[Ilustrasi bus pariwisata] Pengusaha bus pariwisata terpaksa menjual beberapa unit kendaraannya agar bisa mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19. (Ayobandung.com/Irfan Al-Faritsi)

CIMAHIAYOBANDUNG.COM — Usaha transportasi pariwisata menjadi salah satu sektor ekonomi yang terdampak di masa Pandemik Covid-19.

Pasalnya, ditutupnya destinasi wisata, membuat jasa transportasi itu ikut lumpuh. 

Di Kota Cimahi, sebagai contoh kasusnya, pengusaha bus pariwisata terpaksa menjual beberapa unit kendaraannya agar bisa mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu disebabkan tidak ada pemasukan sama sekali dari kendaraan yang dipakai untuk mengangkut wistawan itu. 

"Kita udah hampir gak jalan sama sekali selama hampir dua tahun. Termasuk pas PPKM ini. Selama pandemi ini paling satu atau dua unit yang jalan," ungkap Pengurus Operaisonal PT Kaliptra Pesona Mandiri (KPM) Hendra Lesmana saat dihubungi, Kamis 9 September 2021. 

Hendra mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19, pihaknya mengelola sekitar 25 unit bus pariwisata.

Namun setelah virus tersebut mewabah, unit pun perlahan berkurang. Ada yang dijual, over credit dan diambil kembali oleh investor yang menanam saham di PT KPM. 

"Yang dijual dan over credit itu sekitar 6 unit itu murni punya KPM. Ada yang dibawa sama investor. Kan di KPM itu ada investor yang nyimpen unit. Sekarang tinggal sisa 10 unit," beber Hendra. 

Dikatakannya, menjual hingga over credit unit bus terpaksa dipilih sebab tak ada cara lain untuk bertahan ditengah kondisi ini.

Hasil penjualan tersebut digunakan untuk biaya operaisonal dan perawatan bus yang terus dilakukan. 

Pasalnya, kata Hendra, kendaraan yang dibiarkan terlalu lama malah akan semakin menimbulkan kerusakan.

Unit bus yang tersisa ini pun kondisinya tak 100 persen dalam kondisi bagus. Terkadang jika bus akan keluar sistem tukar spare part pun jadi pilihan. 

"Malah pengeluaran sparepart terus. Misal berangkat satu dua justru dianggap gak jalan karena gak nutup untuk biaya operasional. Yang sisa sekarang juga kan ada kadang kabelnya digigit tikus," sebut Hendra. 

Dirinya berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga aktivitas bisa normal kembali.

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BPBD Cimahi Tetapkan Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Senin, 14 Agustus 2023 | 16:24 WIB
X