GEDEBAGE, AYOBANDUNG. COM - Polda Jawa Barat (Jabar) menyebut ada 1.045.517 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jabar yang bekerja di luar negeri. Mereka tercatat berasal dari 23 kabupaten maupun kota dari seluruh penjuru Jabar.
Namun miris, dari catatan yang diterima polisi dari Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jabar, mayoritas PMI asal Jabar berangkat ke luar negeri secara ilegal.
"Dan dari data yang ada secara umum, diinformasikan bahwa kurang lebih sekitar 56 persen, ini ilegal," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Sabtu, 10 Juni 2023.
Baca Juga: Terlibat Laka Lantas dengan Bus Wisata, Pemotor di Lembang Bandung Barat Meninggal Dunia
Ibrahim mengungkapkan, Polda Jabar telah memiliki Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Hal itu dilakukan untuk terus menekan adanya kasus TPPO yang dialami PMI asal Jabar.
"Satgas TPPO dipimpin oleh Wakapolda Jabar dan pelaksana hariannya Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum)," ungkap Ibrahim.
Melalui Satgas TPPO, Polda Jabar melakukan inventarisasi perusahaan resmi penyalur PMI. Sejauh ini, Satgas TPPO Polda Jabar menemukan ada 18 perusahaan penyalur PMI yang memiliki izin dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ditjen Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja.
"Ada 18 perusahaan, tersebar di Sukabumi ada satu (perusahaan) Ciamis satu (perusahaan), Bogor ada lima (perusahaan), Cirebon ada lima (perusahaan) Indramayu ada dua (perusahaan), Karawang satu (perusahaan), Subang satu (perusahaan), Kota Bandung satu, dan Majalengka ada satu," jelasnya.
Baca Juga: Bupati Bandung Dadang Supriatna Disebut Tak Rutin Laporkan LHKPN ke KPK, Berapa Jumlah Hartanya?
Ibrahim berharap, warga Jabar untuk lebih berhati-hati untuk mengambil kesempatan bekerja di luar negeri. Menurutnya, penggunaan agensi tidak resmi akan berdampak kepada terjadi kasus TPPO yang dapat merugikan PMI.
"Jabar ini menjadi 10 besar pengirim PMI, dan TPPO ini kejahatan luar biasa, maka harus berhati-hati, dan kita akan terus mengungkap kasus-kasus serupa," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Update Dua Remaja di Kota Bandung jadi Korban Perundungan Viral, Orang Tua Lapor Polisi
First Media Hadirkan First Rewards di Kota Bandung untuk Pertama Kalinya lewat Aktivitas Cake Decorating Class
Setelah Kantor PDAM, KPK Kembali Periksa Balai Kota Bandung Terkait Kasus Korupsi Smart City
Polisi Mitigasi Kerawanan Konflik pada Pilkades Serentak di Bandung Barat
Sonya Fatmala Gendeng Psikolog Susun Strategi Komprehensif Cegah Perundungan Anak di Kabupaten Bandung Barat