NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sonya Fatmala merencanakan penyusunan strategi komprehensif pencegahan aksi perundungan atau bullying anak.
Hal ini sebagai respons dan solusi akibat maraknya kasus tindak perundungan anak di berbagai daerah termasuk di Bandung Barat, baru-baru ini.
Perlu penanganan secara serius berupa panduan pencegahan bagi semua pihak, agar angka kasus ini bisa ditekan.
Baca Juga: Ada Penampungan PMI Ilegal Jaringan Nusantara di Cianjur, Polisi Amankan Sosok Bunda
Dalam praktik penyusunan strategi pencegahan aksi perundungan ini, P2TP2A bakal menggandeng sejumlah pihak, baik praktisi maupun akademisi. Salah satunya psikolog anak dari Universitas Bandung (Unisba).
"Kita akan diskusi dengan berbagai pihak untuk menyusun strategi pencegahan aksi bullying. Termasuk psikolog anak, bagaimana langkah-langkah efektif untuk mencegah tindak ini," kata Sonya, Jumat 9 Juni 2023.
Sonya menilai upaya pencegahan aksi perundungan anak tak bisa hanya sekedar sosialisasi.
Perlu pendekatan khusus agar anak-anak, bukan saja mengerti tapi juga menghentikan tatkala melihat perundungan terjadi di depan matanya.
Baca Juga: Polisi Mitigasi Kerawanan Konflik pada Pilkades Serentak di Bandung Barat
"Rasanya gak bisa kalau kita cuma kasih sosialisasi terhadap anak-anak. Kalau untuk orang tua terkait pola asuh agar mencegah bullying mungkin bisa. Tapi untuk anak SD saya kita perlu pendekatan khusus, serta berbagai pihak ikut terlibat. Makanya kita gandeng para ahli untuk merumuskan strategi," tambahnya.
Sonya melihat fenomena perundungan terjadi oleh berbagai faktor. Mulai dari pola asuh hingga pengawasan pergaulan dan penggunaan teknologi digital oleh anak. Dari aktivitas itu anak-anak punya kecenderungan meniru.
"Bisa saja ada pola asuh salah atau melihat tontonan dari media digital sehingga anak-anak meniru tindak itu. Maka kita harus mengkoreksi pola asuh dan memperketat pemantauan anak dari gadget," paparnya.
Sonya mengaku miris tatkala mendengar adanya kasus perundungan. Apalagi aksi ini tak hanya dilakukan perbal tapi juga dibarengi kekerasan.
Dirinya berharap dengan adanya draf strategi pencegahan perundungan, semua pihak punya cara panduan dalam bertindak.