SOREANG, AYOBANDUNG.COM -- Pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG, Admiral Musa Julius, memperingatkan masyarakat di selatan Jawa Barat khususnya wilayah Sukabumi sampai Banten untuk mewaspadai adanya tsunami yang disebabkan oleh megathrust selat sunda.
Musa mengatakan, megathrust selat sunda saat ini masih dalam posisi terkunci, sehingga berpotensi melepaskan energinya kapan pun.
"Megathrust Pangandaran pernah melepaskan energinya beberapa tahun lalu dan menyebabkan tsunami. Untuk megathrust Selat Sunda ini masih belum melepaskan energinya, sehingga perlu diwaspadai," ujar Musa di Soreang, Senin 29 Mei 2023.
Baca Juga: Gempa M 4,6 Guncang Selat Sunda, Tak Berpotensi Tsunami
Berdasarkan penelitian, megathrust selat sunda berpotensi menyebabkan gempa dengan kekuatan 8,7 magnitudo dan berpotensi memicu terjadinya tsunami
Bahkan gelombang tsunami yang ditimbulkan bisa mencapai belasan meter.
"Hitungan kami, gelobang tsunami bisa tiba di daratan dalam waktu hanya 20 menit," ungkapnya.
Hal tersebut yang menjadi salah satu perhatian pihaknya untuk memberikan pendidikan kegempaan dan potensi tsunami kepada masyarakat di selatan Jawa Barat khususnya wilayah Sukabumi seperti Pelabuhan Ratu, Cisolok sampai wilayah Provinsi Banten.
"Kami sedang melatih masyarakat untuk bisa tiba di titik kumpul aman hanya dalam waktu 10 menit," katanya.
Dengan memberi pelatihan tersebut diharapkan jika megatrhust Selat Sunda melepaskan energinya bisa meminimalisasi jatuhnya korban jiwa.
Artikel Terkait
Kecoak Raksasa Ditemukan di Selat Sunda
Gempa Guncang Selat Sunda, Tidak Berpotensi Tsunami
Penyebab Gempa Selat Sunda pada Sabtu Malam
BMKG: Gempa Selat Sunda Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Subduksi Lempeng Indo-Australia Timbulkan Gempa Selat Sunda
Pulau Sangeang, Gunungapi Purba di Selat Sunda
Bisa Ucap Syukur Alhamdulillah, Tren Gempa Selat Sunda di Banten Mulai Menurun, Daryono BMKG Ucap Hal Begini