Cerita Pekerja Asing Cina TOD Tegalluar Jajan Tanpa Bisa Bahasa Indonesia, Ini yang Dilakukan

- Rabu, 17 Mei 2023 | 17:40 WIB
Cerita Pekerja Asing Cina TOD Tegalluar Jajan Tanpa Bisa Bahasa Indonesia, Ini yang Dilakukan (Mildan Abdalloh/Ayobandung.com)
Cerita Pekerja Asing Cina TOD Tegalluar Jajan Tanpa Bisa Bahasa Indonesia, Ini yang Dilakukan (Mildan Abdalloh/Ayobandung.com)

BOJONGSOANG, AYOBANDUNG.COM -- Proyek Pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung tidak dipungkiri banyak menyerap tenaga asing, khususnya dari Cina.

Selaiknya pekerja lokal, tenaga kerja dari Negeri Tiongkok juga suka jajan. Setiap hari, para pekerja asing tersebut kerap membeli sejumlah jajanan tradisional di warung terdekat. Salah satunya warung milik Anisa.

Para pekerja Cina yang sedang mengerjakan proyek pembangunan TOD atau Stasiun Tegalluar tersebut, sering mendatangi warung milik Anisa yang lokasinya tepat berada di depan proyek.

Baca Juga: Terseret Dugaan Gratifikasi, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Dilaporkan ke Kejati Jabar

"Setiap hari memang banyak yang jajan," ujar Anisa, Rabu 17 Mei 2023.

Pada mulanya, pekerja asal negeri tiongkok yang jajan di warung Anisa hanya satu atau dua. Mungkin untuk sekadar mencicipi jajanan khas lokal, yakni bala-bala atau bakwan.

Namun, dirasa cocok dengan lidah, setiap hari orang-orang tersebut kerap datang dan menjadi langganan. Bakwan menjadi jajanan yang paling sering dibeli, biasanya juga dengan minuman rasa buah.

Uniknya, walaupun hubungan transaksional telah dilakukan sudah beberapa tahun, komunikasi dalam bentuk bahasa nyaris tidak dilakukan baik oleh Anisa sebagai pedagang maupun para pekerja asal Cina sebagai pembeli.

Menurut Anisa, para pekerja asal Cina di TOD Tegalluar sebagian besar tidak bisa berbahasa Indonesia. Bahkan orang yang bisa bahasa inggris pun hanya kalangan tertentu. Sementara pekerja kasar yang bekerja di TOD Tegalluar hampir seluruhnya hanya menguasai bahasa mandarin.

Baca Juga: 5 Ujud Doa Rosario Peristiwa Mulia Rabu 17 Mei 2023: Doa Khusus Bagi Anak Korban Aborsi

"Saya juga tidak bisa bahasa Cina. Bahasa Inggris juga hanya sedikit-sedikit tahu," katanya.

Untuk bertransaksi, kedua belah pihak mengandalkan bahasa isyarat. Terutama menggunakan jari sebagai isyarat nominal uang atau jumlah jajanan yang dibeli.

Para pekerja tersebut biasanya mengumpulkan jajanan terlebih dahulu, kemudian dihitung. Baru pedagang menyebutkan jumlah yang harus dibayar.

"Biasanya menggunakan kalkulator, setelah dihitung, jumlahnya diperlihatkan," katanya.

Halaman:

Editor: Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kabupaten Bandung Masih Kekurangan Penghulu

Kamis, 21 September 2023 | 13:16 WIB

Mendadak, Muhaimin Iskandar Dipanggil PKS Sore Ini

Jumat, 15 September 2023 | 18:11 WIB

Ratusan Warga Kabupaten Bandung Dilatih Berwirausaha

Selasa, 12 September 2023 | 20:59 WIB
X