CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Isak tangis terdengar di ujung doa imam usai solat tarawih pertama di bulan suci Ramadhan 1444 Hiriyah di sejumlah masjid darurat lokasi pengungsi korban bencana gempa Cianjur, Rabu, 22 Maret 2023 malam.
Suasana haru begitu dirasakan para korban gempa yang rumahnya hancur.
Mereka terpaksa menjalani ibadah puasa di tenda pengungsian lantaran belum diterimanya bantuan stimulan rumak rusak dari pemerintah.
Baca Juga: Tarawih Pertama di Kabupaten Bandung, Masjid Dijaga Polisi
Kontras dengan suasana Ramadhan tahun lalu, mereka masih melaksanakan solat tarawih di Mesjid Jami dan makan sahur serta buka puasa di rumah.
“Iya kang terima saja suasana seperti ini, kita menjalani bulan puasa di tenda pengungsian,” ujar Husen warga Kampung Panumbangan Desa Cibulakan Kecamatan Cugenang pada ayobandung.com, Rabu.
Husen mengungkapkan, kesedihan begitu dirasakan warga saat menjalani solat tarawih lalu dilanjutkan tadarusan di masjid darurat, mengingat sulitnya kehidupan di pengungsian pasca gempa.
“Sedih we kang, nggak kebayang bulan puasa sekarang kondisinya serba darurat,” lirihnya.
Baca Juga: Warga Pacet dan Cipanas Tolak Keras Proyek Geothermal di Gunung Gede Pangrango Cianjur
Perihal ketersediaan kebutuhan sembako, Husen berharap pemerintah maupun pihak manapun untuk memberikan bantuan karena warga sangat membutuhkan.
“Kami membutuhkan bantuan, terutama di bulan puasa ini,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Bandung Barat-Cianjur via Gununghalu Terurai, Kendaraan Bisa Lewat
Video Banjir Bandang Cianjur, Tenda Pengungsian Hanyut, Warga Selamatkan Diri dari Kepungan Air Setinggi Dada
BPBD Cianjur Pastikan Pengungsi Banjir Bandang Gunung Lanjung Butuh Sembako
Memasuki Bulan Ramadhan Polres Cianjur Tegas Perangi Miras, Lebih dari 5 Ribu Botol Dimusnahkan
Pengunjung Pasar Rajamandala KBB Membeludak Jelang Ramadan, Lalu Lintas Bandung-Cianjur Macet