Ekonomi Pesantren Masih Lemah, Wagub Jabar Dorong Santri Belajar Bisnis Digital

- Kamis, 16 Maret 2023 | 17:03 WIB
Wagub Jabar saat menyerahkan hadiah kepada pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur ((Ayobandung/Rahmat Kurniawan))
Wagub Jabar saat menyerahkan hadiah kepada pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur ((Ayobandung/Rahmat Kurniawan))


AYOBANDUNG.COM - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menilai ekonomi di kalangan pesantren perlu ditingkatkan lewat bisnis digital. Sehingga Dia mendorong para santri untuk lebih banyak mengikuti pelatihan bisnis berbasis digital.

Pria yang kerap disapa Panglima Santri Jabar itu menuturkan, masih banyak pesantren yang mengandalkan dan bergantung kepada pihak lain hingga Pemerintah.

“Kebanyakan pesantren memiliki kekurangan berupa kelemahan ekonomi, mereka tidak memiliki sumber uang, sehingga operasional pesantren mengandalkan dari bayaran santri, zakat, infak, sadakah, dan suport dari pemerintah,” kata Uu dalam kegiatan pengumuman Pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur, di Bandung, Kamis 16 Maret 2023.

Baca Juga: Rayakan Milad dan Tabligh Akbar, Pondok Pesantren Salafiyah Albarokah Luluskan 12 Calon Dai Daiyah Muda

 

 Uu Ruzhanul Ulum Wagub Jabar ketika menghadiri Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur
Uu Ruzhanul Ulum Wagub Jabar ketika menghadiri Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur ((Ayobandung/Rahmat Kurniawan))

Uu mengungkapkan, pengelola pondok pesantren harus semakin jeli dalam melihat potensi sumber ekonomi. Menurutnya, kalangan pesantren harus mulai melirik sektor bisnis berbasis digital untuk meningkatkan perekonomian pesantren.

Uu mendorong pihak pesantren untuk memberikan keleluasaan bagi santri untuk mengikuti berbagai pelatihan bisnis digital. “Hari ini, orang yang sukses harus main digital, dalam bidang bidang apapun, hari ini santri diberikan tata cara bagaimana berbisnis digital. Mudah-mudahan santri di Jabar memiliki sumber ekonomi yang kuat, tangguh sehingga pesantren maju,” tegasnya.

Uu menuturkan, pemerintah provinsi (Pemprov) Jabar telah membuka berbagai kemudahan untuk kalangan pesantren untuk belajar dan mengembangkan bisnis berbasis digital. Salah satunya adalah dengan membuka kesempatan bagi pesantren untuk dapat menikmati fasilitas internet.

“Sudah satu bulan kami sosialisasi tentang internet, kalau ada yang butuh bisa dibantu dengan perda pesantren, dalam perda itu ada tiga meliputi pesantren bisa dapat bantuan, pesantren penyuluhan, pemberdayaan dari pemerintah,” pungkasnya.

Baca Juga: Festival Seni di Pondok Pesantren Tasikmalaya Digelar Santri Dukung Ganjar Jabar

Sementara itu, Head of Government Affairs Shopee Indonesia, Ade Mulya mengatakan bahwa, antusian santri dalam menggeluti bisnis berbasis digital sangat tinggi. Lewat program Shopee Barokah, telah ada 1500 santri yang telah bergabung dan membuat berbagai produk.

“Yang bergabung sudah ada 1500 santri dan 1500 produk yang dihasilkan, dan angka itu diprediksi akan terus bertambah,” kata Ade.

Ada tak menampik, masih ada sejumlah kelemahan kalangan santri untuk menggeluti bisnis berbasis digital. Menurutnya, perlu ada penguatan ‘pola pikir’ bisnis berbasis digital untuk para santri agar bisa lebih berkembang.

“Soal mind set, kebanyakan santri belum berpikir bagaimana caranya kaya, belum memikirkan ekonmi dapat menunjang kegiatan agama, menunjang pesantren, ketika berbisnis hanya berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan di dalam pesantren,” ujarnya.

Baca Juga: Benarkah Rasa Tolong Menolong dan Solidaritas Makin Tercipta di Lingkunga Pesantren?

Halaman:

Editor: Arendya Nariswari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X