Jokowi Larang Impor Baju Bekas, Pedagang di Cimahi Harap-harap Cemas

- Kamis, 16 Maret 2023 | 16:41 WIB
Pedagang baju bekas di Cimahi. (Restu Nugraha)
Pedagang baju bekas di Cimahi. (Restu Nugraha)

CIMAHI, AYOBANDUNG.COM -- Pedagang baju bekas impor atau thrifting di Kota Cimahi harap-harap cemas menyusul adanya larangan dari pemerintah pusat.

Mereka khawatir aturan tersebut bakal menggerus usaha yang ditekuni selama ini. Para pedagang terancam kehilangan pemasukan tatkala usaha thrifting impor benar-benar dilarang.

Asep Kiki (43), pedagang baju bekas impor di Jalan Lurah, Kota Cimahi, mengatakan kebijakan tersebut mestinya dibarengi dengan solusi terhadap para pedagang.

Ia ingin pemerintah tak hanya sebatas mengeluarkan larangan semata, tapi juga solusi terutama bagi para pedagang kecil yang hidup dari bisnis ini.

Baca Juga: Sinyal CPNS 2023 Dibuka Juni? Pendaftar Siapkan Berkas ini dari Sekarang, Cek di Sini!

"Prinsipnya kita ikut aturan pemerintah. Tapi kalau boleh saran, jangan hanya pikirkan larangannya. Pikirkan juga solusi untuk pedagang kecil yang ikut hidup dari sini," kata Asep, Kamis, 16 Maret 2023.

Asep yakin apabila solusi pedagang kecil sudah ada resistensi terkait kebijakan ini bakal sangat kecil. Dirinya juga minta penindakan terhadap bisnis thrifting harus dilakukan secara adil, tak boleh tebang pilih.

"Sah-sah saja kalau mau aturan ini diterapkan, tapi mesti tegas gak cuma mengincar pedagang tapi juga saluran dari hulu ikut ditutup," tambahnya.

Latar belakang larangan bisnis thrifting ini karena pemerintah khawatir masifnya kegiatan impor akan memukul industri tekstil dalam negeri. Selain itu, baju bekas impor rentan membawa penyakit.

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! Rafael Alun Lebih Pilih 'Jenguk' Deposit Box Rp37 Miliar daripada Mario Dandy

Terkait itu, Asep tak terlalu sepakat. Menurutnya, bisnis thrifting mempunyai segmen pasar berbeda dan jumlahnya relatif kecil atau segmented.

"Kalau menurut saya, ini gak merugikan. Saya juga produsen fesyen yang bikin baju gamis di rumah, saya gak merasa terganggu oleh bisnis thrifting karena mereka punya segmen pasar masing-masing," tandasnya.

Editor: Dudung Ridwan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X