Buntut Event Motor Trail di Ranca Upas, Kegiatan Off-road di Bandung Utara Ikut Hentikan

- Senin, 13 Maret 2023 | 18:03 WIB
Balap motor trail yang merusak edelweis rawa, di Ranca Upas, ikut berdampak terhadap aktivitas off-road di kawasan hutan Bandung Utara (TikTok/@firman89official)
Balap motor trail yang merusak edelweis rawa, di Ranca Upas, ikut berdampak terhadap aktivitas off-road di kawasan hutan Bandung Utara (TikTok/@firman89official)

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM - Kegiatan balap motor trail yang merusak edelweis rawa, di Ranca Upas Bandung, Ciwidey, Kabupaten Bandung, ikut berdampak terhadap aktivitas off-road di kawasan hutan Bandung Utara.

Perhutani memutuskan menghentikan sementara aktivitas off-road bagi wisatawan ataupun kegiatan motor trail di wilayah hutan Bandung Utara meliputi Lembang, Bandung Barat, dan Manglayang.

"Ini bagian dari arahan Pimpinan Pusat Perhutani. intinya sejak peristiwa di Ranca Upas kami tidak boleh menerbitkan izin untuk event-event seperti motor trail di Bandung Utara. Penutup aktivitas ini sampai batas waktu tak ditemukan," kata Asisten Perhutani (Asper) KPH Bandung Utara, Susanto, Senin 13 Maret 2023.

Baca Juga: Respons Perhutani Divre Jabar Banten Terkait Kerusakan Tanaman Bunga Rawa di Ranca Upas

Selain aktivitas motor trail, Perhutani juga menyetop sementara aktivitas wisata Offroad yang biasa dilakukan di kawasan hutan Sukawana sampai Cikole, Lembang.

"Ya. Selain aktivitas motor trail, kegiatan offroad mobil juga dihentikan dulu. Penghentian sementara baik motor trail dan offroad ini dilakukan agar tidak terjadi kerusakan hutan," sebut Susanto.

Kawasan Bandung Utara sebelumnya menjadi magnet para crosser maupun offroader untuk dijadikan arena baik wisata Offroad maupun event motor trail. Tidak sedikit pula crosser yang bandel hingga memasuki hutan yang seharusnya tidak dilintasi motor trail.

Baca Juga: Buntut Kerusakan Ranca Upas, Aliansi Pecinta Alam Jawa Barat Geruduk Kantor Perhutani

"Kalau di Bandung Utara aktivitas motor trail biasanya dilakukan di kaki-kaki gunung Tangkuban Parahu maupun gunung Burangrang. Sekitar Lembang, Parongpong, Cisarua," papar Susanto.

"Tapi tidak menutup kemungkinan banyak yang bandel kan namanya juga hutan terbuka. Untuk yang ilegal ya ada, karena kan kesulitan juga mengawasinya. Mereka masuk biasanya malam dan sembunyi-sembunyi," imbuhnya.

Sebagai pengawasan, KPH Bandung Utara bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat dan komunitas motor trail. Lembaga dan komunitas itu nantinya akan saling berkoordinasi untuk menentukan jalur motor trail dan memberi arahan mana yang boleh dan tidak boleh dilintasi oleh motor trail.

Baca Juga: Gempa Sesar Lembang dan Sesar Cimandiri Apakah Akan Terjadi? Intip Riwayat Guncangan Kedua Sesar Aktif Ini

"Biasanya, kalau yang mau motoran ke Lembang, mereka harus terdaftar di IMI, mereka izin dulu ke (komunitas) Wangsa, nanti dari Wangsa ada leader seorang yang mengarahkan jalurnya kalau mau main. Sementara dari LMDH nanti akan menjaga jalur yang sudah disepakati agar motor trail maupun mobil offroad tidak keluar dari jalur," tuturnya.

Editor: Dina Miladina Dewimulyani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X