3 Fakta Sesar Cimandiri, Ahli Ungkap Bahaya Gempa Masa Lalu Bisa Kembali Berulang di Wilayah Jabar

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Ahli Gempa Bumi ITB, Irwan Meilano menjelaskan mengenai bahaya gempa bumi akibat pergeseran Sesar Cimandiri yang mengakibatkan kerusakan di beberapa segmen, wilayah tertentu.

Irwan meilano mengungkapkan beberapa fakta terkait pergeseran Sesar Cimandiri, berkaitan tentang bahaya gempa yang ditimbulkan akibat aktivitas pergeseran lempengan itu.

Dalam beberapa fakta yang dia ungkap, dirinya menjelaskan bahaya gempa yang pernah terjadi di masa lalu di beberapa segmen Sesar Cimandiri.

Baca Juga: Tenor KUR BRI 2023 Rp100 Juta Cek Tabelnya, Dijamin Laba Sehari Tutup Angsuran Bulanan, Asal Usahanya Hidup

Gempa tersebut terjadi di beberapa wilayah dan hal tersebut perlu menjadi perhatian saat ini.

Lantas apa saja tiga fakta yang diungkapkan oleh Irwan Meilano tentang Sesar Cimandiri?

Irwan menjelaskan bahwa Sesar Cimandiri membentang cukup panjang mulai dari wilayah Pelabuhan Ratu, Cianjur, Sukabumi dan Bandung Barat.

Ada tiga fakta menarik tentang Sesar Cimandiri yang ia ungkapkan. Pertama, Sesar Cimandiri bentangannya cukup panjang.

Baca Juga: Renungan Katolik Sabtu 11 Maret 2023 Balasan Tuhan untuk Keteguhan dan Niat Kita Bertobat

Kedua, ia menjelaskan bahwa dalam konteks gempa sebelumnya, pernah terjadi gempa bumi. Kejadiannya itu diakibatkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri. Gempa bumi tersebut mengakibatkan kerusakan.

Fakta yang ketiga, Sesar Cimandiri bentangannya sangat panjang dan terbagi atas beberapa bagian dan segmen.

"Sesar Cimandiri ini cukup panjang dan itu fakta yang pertama, kemudian fakta yang kedua adalah dalam konteks gempa sebelumnya ini pernah terjadi dan gempa sebelumnya pun pernah merusak, itu fakta yang kedua. Kemudian fakta yang ketiga bidang yang panjang tersebut diyakini oleh beberapa pakar terbagi atas beberapa bagian ada beberapa segmen," ungkap Irwan.

Irwan menerangkan mengenai potensi gempa Sesar Cimandiri tidak hanya mengacu pada kejadian gempa bumi di Cianjur sebelumnya.