KBB Waspada Flu Burung Pasca Ratusan Ternak di Cimahi Positif Terjangkit

- Rabu, 8 Maret 2023 | 20:02 WIB
Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewaspadai potensi penyebaran wabah flu burung akibat virus Avian Influenza (AI) (Ayobandung.com/Kavin Faza)
Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewaspadai potensi penyebaran wabah flu burung akibat virus Avian Influenza (AI) (Ayobandung.com/Kavin Faza)

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewaspadai potensi penyebaran wabah flu burung akibat virus Avian Influenza (AI). Apalagi, di daerah tetangga, Kota Cimahi, ratusan ternak unggas dilaporkan positif terjangkit.

Sebelumnya, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi mencatat sebanyak 172 unggas positif virus Avian Influenza (AI) akibat flu burung. Dari jumlah itu, sebanyak 49 mati di tempat.

Agar tak meluas ke Bandung Barat, pemerintah daerah bakal memperketat lalu lintas ternak unggas dari wilayah pusat wabah seperti Cimahi. Unggas yang masuk dan ke luar KBB harus menyertakan surat keterangan sehat.

Baca Juga: Menkes Belum Temukan Kasus Flu Burung Varian Baru di Indonesia

"Kita sudah terbitkan surat edaran untuk para camat terkait kewaspadaan virus AI. Lalu lintas ternak harus menyertakan surat keterangan sehat apalagi daerah tetangga sudah melaporkan kemunculan kasus ini," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan dan Perikanan, Bandung Barat, Acep Rohimat, Rabu 8 Februari 2023.

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) populasi unggas di Bandung Barat mencapai 2 juta ekor. Mayoritas pusat ternak unggas di KBB terletak di daerah selatan meliputi Kecamatan Cihampelas, Cililin, Sindangkerta, Gununghalu, Rongga, dan Saguling.

Selain mengawasi lalu lintas ternak, Dispernakan bakal menggencarkan disinfektan, sterilisasi kandang, dan pemberian vitamin. Upaya ini dinilai efektif menekan penyebaran flu burung di Bandung Barat sehingga saat ini masih zero kasus.

Baca Juga: Kebun Binatang Bandung Miliki 300 Unggas, Waspadai Penularan Flu Burung

"Alhamdulillah hingga sekarang KBB belum ada laporan kasus. Intinya masyarakat jangan panik dan tetap menerapkan perilaku hidup sehat," tambah Acep.

Acep menerangkan para penyuluh peternakan dan para medis telah disiagakan selama 24 jam untuk menangani wabah flu burung. Apabila ada laporan terkait kasus kematian mendadak unggas dengan ciri-ciri jengger berwarna kebiruan dan demam, mereka bakal segera terjun ke lokasi.

"Tim penyuluh dan paramedis siap terjun ke lokasi apabila ada unggas mengidap tanda-tanda terjangkit flu burung. Warga tinggal hubungi call center 0811200762," tandasnya.

Editor: Dina Miladina Dewimulyani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X