AYOBANDUNG.COM - Kebijakan pelajar NTT masuk jam 5 pagi dinilai sudah tepat oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih.
Dia menilai kebijakan pelajar NTT masuk jam 5 pagi adalah sebuah terobosan. Pasalnya, tata kelola pendidikan telah disentralisasikan, seperti perguruan tinggi di pusat, SMA/ SMK di provinsi dan SMP, SD, PAUD di kabupaten/ kota.
Ia pun mendukung kebijakan yang disetujui oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat itu lantaran ditujukan untuk para pelajar setingkat SMA/SMK. Selain itu, ia sepakat jika penerapannya hanya kepada sekolah tertentu saja yang sudah siap dan dengan tujuan khusus.
“Jadi, masuk sekolah jam 5 pagi oleh Pemprov (Pemerintah Provinsi) NTT ini terobosan. Terobosan ini harus sudah melibatkan semua pihak dan (perlu) menyiapkan kebutuhan. Sehingga, tidak menimbulkan masalah baru,” kata Fikri dikutip laman resmi instagram pribadinya @afikrifaqih, Rabu (8/3).
Dia berpendapat, dialog harus dikedepankan dalam sosialisasi wajib masuk sekolah pukul 5 pagi. Dukungan transportasi dan keamanan juga perlu ditingkatkan oleh setiap elemen pendukung di Pemerintah Provinsi NTT.
“Yang penting, semua sektor sudah diajak dialog, dan ini menjadi kebijakan bersama. Kalau masih ada kendala harus diselesaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan bahwa kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi bagi para pelajar adalah untuk membentuk pribadi mandiri pelajar di masa depan.
Menurut dia, ini merupakan salah satu cara membangun sumber daya manusia di NTT. Maka, guna mencapainya, pemerintah provinsi beserta perangkat sekolah harus membuat kebijakan yang lebih baik. Salah satunya, dengan menerapkan jam masuk sekolah lebih pagi dari sebelumnya.***