Jarang Diketahui! Sesar Cimandiri dan Baribis Ternyata Saling Berkaitan, Apa Bahayanya dan Bagaimana Bisa?

- Rabu, 8 Maret 2023 | 07:53 WIB
Sesar Cimandiri dan Baribis Ternyata Saling Berkaitan (jurnal.unpad.ac.id)
Sesar Cimandiri dan Baribis Ternyata Saling Berkaitan (jurnal.unpad.ac.id)

AYOBANDUNG.COM – Keberadaan Sesar Cimandiri berpotensi besar timbulkan gempa di Jawa Barat.

Sudah bukan hal aneh apabila banyak orang mulai waspada dengan keberadaan Sesar Cimandiri sebagai biang kerok terjadinya bencana di tanah Sunda.

Bahkan, BMKG sendiri sudah berulangkali meminta kepada masyarakat untuk waspada dengan keberadaan sesar di Jawa Barat, termasuk Cimandiri.

Baca Juga: Kasus Rafael Alun Libatkan Geng Pejabat: Ada Transaksi Hingga 500 Miliar, 40 Rekening Rafael Alun Diblokir

Lantas, sebenarnya bagaimana Sesar Cimandiri bisa terbentuk dan menjadi ancaman besar? Simak ulasannya di bawah ini.

Dikutip AyoBandung.com dari jurnal Buletin of Scientific Contribution GEOLOGY dengan judul “TEKTONIK SESAR CIMANDIRI, PROVINSI JAWA BARAT” tahun 2017, ternyata Sesar Cimandiri merupakan sesar tua yang terbentuk saat orogenesa tahap II.

Pada saat itu, batuan sedimen Formasi Ciletuh terbentuk di Cekungan Depan Busur terangkat ke permukaan.

Sementara itu, Sesar Cimandiri yang terus menerus aktif menyebabkan terbentungnya paleohight atau tinggian purba.

Baca Juga: Buntut Panjang Kasus Mario Dandy, Teman Satu Angkatan Rafael Alun Turut Diperiksa KPK

Tinggian purba akibat sesar ini terbentuk di antara dua lembah yang ada di daerah sekitar, yaitu Lembah Ciletuh dan juga Lembah Cimandiri.

Sementara itu, tektonik kompresi yang kembali terjadi menyebabkan sesar Cimandiri kembali aktif sebagai sesar naik.

Peristiwa inilah yang kemudian disimpulkan sebagai orogenesa ke-III di wilayah Pulau Jawa.

Atas peristiwa tersebut, maka terbentuklah salah satu struktur sesar regional yang dikenal dengan Sesar Baribis.

Baca Juga: Alat Pencatat Gempa Bumi Ternyata Memanfaatkan Pegas, Beban, Pena, dan Drum, kok Bisa? Ini Cara Kerjanya!

Halaman:

Editor: Maghita Primastya Handayani

Sumber: jurnal.unpad.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X