CIMAHI, AYOBANDUNG.COM - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi mencatat sebanyak 172 unggas positif virus Avian Influenza (AI) akibat flu burung. Dari jumlah itu, sebanyak 49 mati di tempat.
Untuk mengantisipasi virus ini meluas ke daerah lain, pemerintah kota Cimahi bakal mengencangkan vaksinasi dan penyemprotan di kandang ayam, bebek, dan kalkun.
"Kita sudah melakukan pengadaan vaksin sebanyak 600 dosis. Ini akan di sebar untuk 15 kelurahan," kata Kepala Bidang Pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi Mita Mustikasari saat dihubungi, Jumat 3 Maret 2023.
Baca Juga: Kota Bandung Nol Kasus Flu Burung, Peternak Jadi Kunci Utama Tak Tersebarnya Wabah Asal Unggas Ini
Jika vaksin tersebut sudah tersedia maka pihaknya akan langsung terjun ke lapangan untuk melakukan vaksinasi flu burung. Apabila pengadaan nantinya kurang, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk mengajukan permohonan bantuan dosisnya. Selain vaksinasi flu burung, pihaknya juga akan melakukan vaksinasi rabies.
"Kita lagi proses pengadaan Maret ini. Kalau untuk flu burung iru 600 dosis. Kalau sekiranya kurang kita koordinasi untuk penambahan," sebut Mita.

Dirinya melanjutkan, vaksinasi ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah unggas atau hewan ternak terinfeksi flu burung. Apalagi baru-baru ini ditemukan kasusnya di Kota Cimahi, dimana ada puluhan unggas milik tiga warga yang mati mendadak.
Baca Juga: Flu Burung Varian Baru Mengancam, Jabar Temukan Kasus H5N1 di Cimahi dan Cirebon
Selain vaksinasi, pihaknya juga bakal membuat Surat Edaran Wali Kota Cimahi yang berisi imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap flu burung. "Kita juga sedang membuat surat edaran terkait kewaspadaan flu burung ini," ucap Mita.
Mita menjelaskan, flu burung merupakan penyakit viral akut pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza type A subtipe H5 dan H7. Virus ini merupakan virus ss-RNA yang tergolong family Orthomyxoviridae.
"Semua unggas dapat terserang virus influenza A, tetapi wabah AI sering menyerang ayam dan kalkun. Penyakit ini bersifat zoonosis dan angka kematian sangat tinggi karena dapat mencapai 100," jelasnya.
Baca Juga: Putri Candrawati Ngaku Sedang Gangguan Pencernaan dan Flu, Takut Dapat Hukuman Mati?
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dari unggas terinfeksi dan unggas peka melalui saluran pernapasan, konjungtiva, lendir dan fese atau secara tidak langsung melalui debu, pakan, air minum, petugas, peralatan kandang, sepatu, baju dan kendaraan yang terkontaminasi virus AI serta ayam hidup yang terinfeksi.
Artikel Terkait
Ini Risiko Anggap Covid-19 Sebagai Flu Biasa, Kematian Mengancam!
Penelitian: Gejala Varian Delta Lebih dari Flu Biasa
Perbedaan Pilek Alergi dan Pilek Flu yang Jarang Diketahui
Perbedaan Sakit Tenggorokan Akibat Flu vs Covid-19
Kemenkes Larang Anak Flu dan Batuk Masuk Sekolah, Disdik Kota Bandung: Orang Tua Turut Pantau
Covid-19 dan Cacar Monyet Belum Selesai Kini Muncul Flu Tomat, Virus Apakah Itu?