Kurangi Kiriman Sampah ke TPA Sarimukti, Pemprov Jabar Masifkan Gerakan Pemilahan Sampah

- Senin, 18 September 2023 | 17:24 WIB
Kurangi Kiriman Sampah ke TPA Sarimukti, Pemprov Jabar Masifkan Gerakan Pemilahan Sampah (AyoBandung.com/ Muslim Yanuar Putra)
Kurangi Kiriman Sampah ke TPA Sarimukti, Pemprov Jabar Masifkan Gerakan Pemilahan Sampah (AyoBandung.com/ Muslim Yanuar Putra)
 
 
BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Guna mengurangi jumlah sampah dari wilayah Bandung Raya yang dikirim ke TPA Sarimukti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggalakan program pemilahan sampah dari rumah, minimal organik dan anorganik. 
 
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin mengatakan, pemilihan ini untuk mengurangi volume sampah rumah tangga dari wilayah Bandung Raya yang dibuang ke TPA Sarimukti.
 
"Kita akan masifkan melakukan gerakan dari rumah untuk memilah-memilah sampah, terutama organik. Jadi dari hulunya kita mulai mengurangi sampah," ujar Bey di Gedung Sate, Senin, 18 September 2023. 
 
 
Dia menerangkan, gerakan pemilahan ini harus dilakukan karena daya tampung TPA Sarimukti berkurang secara drastis akibat kebakaran hebat yang melanda Sarimukti sejak Sabtu, 18 Agustus 2023 lalu. Hal ini, kata Bey, sesuai dengan  kajian yang dilakukan para akademisi.
 
"Sampah dari Bandung Raya tidak bisa semuanya ke sana. Pak Sekda sudah rapat dengan Pemda Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kebandung Bandung Barat dan Kota Cimahi hanya 50 persen yang bisa ke Sarimukti," ucapnya.
 
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, Prima Mayaningtiyas mengatakan, kondisi kebakaran TPA Sarimukti saat ini sudah 60 persen tertangani. Meski demikian, pihaknya terus berupaya memadamkan api di gunung sampah.
 
"Laporan terakhir sudah menyusut, jadi kenapa sulit padam karena di TPA Sarimukti ada sampah sebanyak 2.000 ton per hari, kalau kita hitung berarti sekitar 15 juta kubik yang ada di sana. Penumpukan gas metan juga sangat tinggi," ucapnya.
 
Saat ini, api di permukaan sampah sudah tidak ada, namun bara masih muncul dalam tumpukan. Pihaknya juga sudah membuat sekat-sekat untuk menghalau penyebaran api.
 
"Tadi juga kita sudah briefing zona 3 dan 4 akan dilakukan penyisiran titik api. Pagi ini sudah berjalan semua, termasuk quick response dari Kabupaten Bandung juga sudah masuk ke lapangan," ucap Prima. 
 
Prima menyebutkan, pemadaman api masih dilakukan dengan metode water bombing. Sebanyak 3.045 liter air disiramkan dari udara.
 
"Sekarang akan kembali dilakukan water bombing, hari ini akan dilakukan kembali. Penutupan lumpur dibantu BBWS kita juga terus lakukan dibantu oleh kabupaten/kota juga berkontribusi untuk truk yang mengangkut lumpur," katanya.
 
Selain itu, penggunaan foam dilakukan untuk meminimalisir api kembali menyebar ke area yang sudah padam. 
 
"Penutupan lumpur kita maksimalkan, juga ada foam pengikat api. Namun karena kondisi angin kencang,  berpotensi menimbulkan kembali api. Ini yang saat ini terus kita jaga," pungkasnya.
 
 

Editor: Burhanudin Ghafar Rahman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kerap Macet, Perlu Ada Jalan Baru di Cileunyi

Minggu, 24 September 2023 | 19:26 WIB

Empat Kendaraan Tabrakan Beruntun di Jalan BKR Bandung

Sabtu, 23 September 2023 | 12:46 WIB

[FOTO] Bazar Bayar Pakai Sampah di Balaikota Bandung

Sabtu, 23 September 2023 | 12:16 WIB

Resto Ayam Goreng Suharti Cipaganti Terbakar!

Sabtu, 23 September 2023 | 10:24 WIB

[FOTO] Bermain di Teras Cihampelas Bandung

Jumat, 22 September 2023 | 16:10 WIB
X