CIMAUNG, AYOBANDUNG.COM -- Stasiun Radio Malabar di Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, dibangun pada 1917 dan rampung 1923.
Stasiun radio ini dibangun untuk menyambungkan Indonesia dengan Belanda.
Pada masanya, Stasiun Radio Malabar merupakan yang tercanggih. Pemancar hasil rancangan Ir. Cornelis Johannes De Groot mampu mengirimkan sinyal sampai 12.000 KM atau bisa dijangkau sampai Eropa.
"Dulu ini menjadi penghubung Indonesia-Belanda," ujar Asisten Menejer Gunung Puntang KBM Perhutani Jabar Banten, Sugih ketika ditemui pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Area Stasiun Radio Malabar memang masuk wilayah Perhutani dan dikelola oleh KBM yang merupakan unit usaha BUMN tersebut.
Sejak dibangun dan beroperasi, Stasiun Radio Malabar dikelola oleh Pemerintahan Belanda. Melalui jaringan radio di tempat ini, menjadikan komunikasi kerajaan Belanda dengan Kolonial di Indonesia berjalan lancar.
Baca Juga: Mengenal Masjid Al Muqarrabin, Eks Rumah Potong Hewan yang Disulap Menjadi Tempat Ibadah
Hingga terjadi peralihan penjajahan, Stasiun Radio Malabar dikelola oleh Jepang. Hingga tahun 1945, pemancar radio Malabar juga digunakan sebagai riley oleh anak-anak radio Bandung untuk menyiarkan pembacaan teks proklamasi dari PTT Dayeuhkolot.
Akibat runtuhnya penjajahan Jepang, ditambah kekhawatiran masyarakat sekitar Belanda kembali menjajah tanah air, Stasiun Radio Malabar dihancurkan. Sejumlah fasilitas pun dirusak.
"Sekarang yang tersisa hanya puing-puing," ujarnya.
Pada masanya di lembah Gunung Puntang tersebut berdiri kokoh bangunan tempat radio beroperasi. Untuk menyuplai energi listrik, dibangun sejumlah turbin air.

Sebuah kolam juga dibangun di depan bangunan megah tersebut. Kolam tersebut berbentuk hati yang tidak simetris. Banyak masyarakat menyebutnya sebagi Kolam Cinta karena bentuknya seperti hati.
Namun, dalam beberapa literatur, Kolam Cinta bukanlah berbentuk hati, melainkan busur panah yang menujunkan arah Kota Denhag Belanda.
Artikel Terkait
Sejarah Masjid Raya Bandung dan Kronologi Perubahannya
Lokasi 10 Stilasi Bandung Lautan Api, Jadi Saksi Bisu Perjuangan Pahlawan Bandung
Peringati Peristiwa Bandung Lautan Api: Mengenal Jurnalis Muda Pewarta Tragedi Pembumihangusan Bandung
Sastra Sunda: NYAI MERTASINGA
Esai Sunda: KAKAREN LEBARAN
Tugu Nanas Cikalongwetan, Bukti Sejarah Kejayaan Nanas Khas Bandung Barat
5 Jejak Sejarah Bung Karno di Kota Bandung
Tjetjep sang Pembalap Bandung yang Merajai Grand Prix Curug 1958
Sejarah Kebun Binatang Bandung dari Zaman Kolonial Belanda, Sempat Terbengkalai Menjadi Hutan!
Mengenal Masjid Al Muqarrabin, Eks Rumah Potong Hewan yang Disulap Menjadi Tempat Ibadah