Pembalap Bandung, EwJong Kwan Tek alias Tjetjep, naik podium pertama Grand Prix Curug yang diadakan pada akhir Juli 1958.
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM — Akhir Juli 1958, di Lapangan Terbang API yang kini menjadi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Tanggerang, Banten, Kejuaraan balap motor Grand Prix Curug digelar.
Penonton yang hadir di arena balapan itu menjadi saksi sejarah para jagoan kebut-kebutan dari Bandung.
Dipaparkan Memori Olahraga, menurut laporan surat kabar Bintang Timur, 25 Juni 1958,, balapan ini diselenggarakan oleh Persatuan Olahraga Sepeda Motor Djakarta (Posidja) dan Persatuan Penggemar Sepeda Motor BSA Djakarta.
Ada beragam kelas yang dipertandingkan, yakni 125cc, 175cc, 250cc, 350cc, 500cc, dan Free For All.
Kondisi cuaca Curug saat itu ekstrem. Sejarawan muda Dimas Wahyu Indrajaya menyebut, berdasarkan catatan dari sejumlah sumber, awalnya cuacan hujan di Sirkuit Curug itu, lalu berubah menjadi panas yang mengganas.
"Dalam ajang ini, pembalap Kota Bandung, Tjetjep ikut serta. Ia merupakan jago balap yang naik podium pertama di Cililitan pada 1957," tulis Dimas di Memori Olahraga.
Media ternama kala itu, Star Weekly, turut menulis laporan tentang balapan tersebut. Dalam artikel berjudul Balapan Sepedamotor di Tjurug, edisi 2 Agustus 1958, Tjetjep disebut tak mengalami hambatan untuk juara.
Baca Juga: Balapan Becak di Bandung Tahun 1971
Artikel Terkait
Berziarah ke Makam Sembah Dalem Wirasuta Cimahi
Sejarah Jalan Dra Hj Djulaeha Karmita Cimahi, dari Perempuan Paling Berani di Medan Perang
Misteri Pisau Belati Raksasa di Gunung Manik Cipatat
Sejarah Masjid Raya Bandung dan Kronologi Perubahannya
Lokasi 10 Stilasi Bandung Lautan Api, Jadi Saksi Bisu Perjuangan Pahlawan Bandung
Peringati Peristiwa Bandung Lautan Api: Mengenal Jurnalis Muda Pewarta Tragedi Pembumihangusan Bandung
Sastra Sunda: NYAI MERTASINGA
Esai Sunda: KAKAREN LEBARAN
Tugu Nanas Cikalongwetan, Bukti Sejarah Kejayaan Nanas Khas Bandung Barat
5 Jejak Sejarah Bung Karno di Kota Bandung