Toko dan Bar dibangun di Kawasan Braga, serta berdirinya butik yang berkiblat pada fesyen di Paris, sehingga Kota Bandung dijuluki Paris van Java pada tahun 1920-an.
Baca Juga: Sejarah Penjara Banceuy dan Kengerian yang Terkurung di Dalamnya
Saking terkenalnya kawasan ini, banyak turis dan bangsawan yang berdatangan untuk menikmati Braga saat itu.
Untuk datang ke Gedung Societeit Concordia atau sekarang disebut Gedung Merdeka; dan Hotel Savoy Homann menjadi tempat berkumpul mereka.
Nama Jalan Braga Berubah-ubah

Sebelum menjadi jalan yang kiri-kanannya dihuni oleh toko dan kafe, pada 1800-an, jalan tersebut masih merupakan jalan setapak yang menyusuri tepi aliran sungai hingga ke hulu Sungai Cikapundung.
Berdasarkan keterangan penulis Sudarsono Katam, menyoal sejarah Jalan Braga dalam Nostalgia Bragaweg Tempo Doeloe 1930-1950, jalan yang masih berupa jalan setapak tersebut biasa dilalui orang-orang dengan kendaraan angkut berupa kuda.
Jalan itu menghubungkan daerah-daerah yang sekarang disebut Dayeuhkolot (dahulu Krapyak), Alun-alun, Merdeka, Balubur, Coblong, Dago, Bumiwangi, dan Maribaya, dengan jalan tradisional yang telah ada sejak zaman Kerajaan Pajajaran Sumedang Larang dan Wanayasa.
Baca Juga: Tragedi Sejarah Kecelakaan Pesawat di Tegallega dan Tewasnya Nurtanio
Artikel Terkait
Bioskop Tertua di Bandung Dahulu Bernama Radio City
Sejarah Lagu Halo Bandung (Hallo Bandoeng), Elegi tentang Kerinduan dan Kematian
Sastra Sunda: GRACE DI KAFE SIMPE
Sejarah Balap Mobil di Bandung, Bloemenrally KLM Tahun 1952
Sejarah Gedung The Historich Cimahi, Tempat Hiburan Tentara Belanda
Karang Panganten: Legenda Sangkuriang dan Punahnya Hutan di Kars Citatah
Sejarah Stadion Siliwangi, Markas Sepak Bola Termegah Pertama di Bandung
Sejarah Taman Lalu Lintas Kota Bandung yang Dahulu Disebut Insulindepark
Tragedi Sejarah Kecelakaan Pesawat di Tegallega dan Tewasnya Nurtanio
Sejarah Penjara Banceuy dan Kengerian yang Terkurung di Dalamnya