Terkandung cerita pilu di balik sejarah lagu Halo Bandung (Hallo Bandoeng). Sebuah elegi tentang kerinduan dan kematian seorang ibu.
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM — Pada tahun 1927, sambungan radio perdana berhasil terjadi antara Bandung dan Den Haag.
Percakapan suara dua arah, dari Hindia-Belanda (Indonesia) dan Belanda, untuk pertama kalinya dapat didengarkan penduduk yang terpisah jarak 11.515 km.
"Hallo Bandoeng! Hier Den Haag!" begitu ucapan pertama dari sambungan radio itu, yang memberitahukan: "Halo Bandung! Ini Den Haag!"
Setelah sambungan itu, teknologi radio komunikasi suara menjadi hal rutin yang digunakan warga Belanda di Indonesia kepada keluarganya di Eropa.
Berawal dari transmisi suara pertama di Stasiun Radio Malabar, di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, kisah-kisah menarik kemudian bermunculan di sampingnya.
Salah satu kisah yang paling terkenal termaktub dalam lirik lagu Hallo Bandoeng (baca: Halo Bandung).
Baca Juga: Bioskop Tertua di Bandung Dahulu Bernama Radio City
Sebuah judul lagu yang sama dengan kalimat pertama dari sambungan radio perdana Bandung—Den Haag.
Artikel Terkait
Sejarah Benteng Gedong Dalapan Bandung, Diyakini Banyak Simpan Harta Karun Belanda
Sejarah Masjid Salman ITB
Sejarah Museum Pos Indonesia di Kota Bandung
Sisa Sejarah Manusia Purba di Goa Pawon
Sejarah Film Lutung Kasarung Tayang Perdana di Bioskop Bandung 1926
Balapan Becak di Bandung Tahun 1971
Sekolah Musik Tataloe dan Kreativitas Orang Bandung Memberdayakan Sampah
5 Sekolah Horor di Bandung, Mana yang Paling Seram?
VIDEO 5 Sekolah Horor di Bandung
Bioskop Tertua di Bandung Dahulu Bernama Radio City