Dari sekolah musik Tataloe kita dapat belajar banyak makna hidup. Mulai dari mengolah kreativitas sampai mendaur ulang sampah di Bandung.
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM — Tataloe Percussion atau biasa disebut Tataloe saja, sempat jadi grup musik viral pada tahun 2016.
Klaim tersebut terbukti dari pencaria keyword di mesin pencari. Saat mengetik kata Tataloe, misalnya, semua informasi atau berita yang muncul ialah dari kisaran tahun 2015 dan 2016.
Meski sudah lama tidak terdengar, tetapi Tataloe tidak hilang. Mereka masih eksis dan belum bubar.
Bahkan, jika melihat dari akun Instagram OFFICIAL TATALOE EDUTAINMENT, selain bermusik, mereka tampaknya sudah mulai merambah ke berbagai bisnis.
Cerita sekolah musik Tataloe

Dengan kreatifitasnya dalam bermusik, sekelompok musisi Bandung yang menyebut diri mereka Tataloe memanfaatkan sampah atau barang-barang bekas sebagi media ekspresi bermusik.
Mereka sudah mulai memainkan alat musik sampah ini dari tahun 1999 dengan alat yang digunakan seperti drum minyak, wajan, panci, sendok semen, sapu, dan velg yang sudah tidak dipakai atau bekas.
Baca Juga: Balapan Becak di Bandung Tahun 1971
Artikel Terkait
Betulkah 36 Bangunan di Bandung Ini Karya Arsitek CP Wolff Schoemaker?
Sejarah Pecinan di Bandung: Romansa Tionghoa dengan Pribumi dan Permusuhan dengan Eropa
Misteri Pembunuhan di Rumah Asep Berlian
Sungai Cikapundung di Mata Orang-orang Sezaman
Sejarah Benteng Gedong Dalapan Bandung, Diyakini Banyak Simpan Harta Karun Belanda
Sejarah Masjid Salman ITB
Sejarah Museum Pos Indonesia di Kota Bandung
Sisa Sejarah Manusia Purba di Goa Pawon
Sejarah Film Lutung Kasarung Tayang Perdana di Bioskop Bandung 1926
Balapan Becak di Bandung Tahun 1971