Seiring bioskop yang sudah kembali dibuka untuk publik, mari mengenang lagi sejarah film Lutung Kasarung yang tayang perdana di bioskop Bandung tahun 1926.
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM — Menonton film itu aktivitas yang menyenangkan. Terlebih bila dilakukan dengan orang-orang terdekat, seperti keluarga atau kekasih.
Menonton film juga syahdu, bila dilakukan pada momen yang pas.
Beberapa film Indonesia sukses go International. Tembus di beberapa festival internasional dan bahkan membawa sederet penghargaan dari luar. Sayang sekali, kita tak bisa menikmatinya saat ini, akibat pandemi.
Film Indonesia masa sekarang tak terlepas dari perkembangan sejarahnya. Pada 31 Desember 1926 atau 95 tahun lalu, perfilman Indonesia mengukir sejarah, film pertama berhasil dibuat oleh sineas Indonesia adalah dengan judul Loetoeng Kasaroeng (baca: Lutung Kasarung). Film itu merupakan film lokal pertama yang diputar di layar lebar.
Tayangnya Loetoeng Kasaroeng kala itu menjadi angin segar bagi perfilman Indonesia, di tengah serbuan film-film produksi luar negeri dengan tema khas Eropa atau Amerika dan India (Bollywood).
Baca Juga: Sisa Sejarah Manusia Purba di Goa Pawon
Bahkan saat itu tidak semua rakyat Indonesia bisa menikmati film bioskop, sehingga penayangan Loetoeng Kasaroeng menjadi tonggak awal perkembangan film lokal.
Film ini diputar perdana di Bioskop Elita (yang kini lahan eks Bioskop Palaguna), Bandoeng (baca: Bandung), pada 31 Desember 1926.
Selain di Elita, bioskop-bioskop lain yang pada masa itu menjadi primadona perbioskopan juga menanyangkan Loetoeng Kasaroeng, seperti bioskop Elite (Majestic) dan Bioskop Oriental.
Film berdurasi selama satu jam sesuai standar film Hollywood saat itu tayang selama satu minggu, tepatnya sampai 6 Januari 1927.
Loetoeng Kasaroeng adalah film hasil garapan NV Java Film Company. Perusahaan perfilman yang didirikan L. Heuveldorp dan G. Krugers. L. Heuveldorp, merupakan warga Belanda yang kenyang pengalaman akan pembuatan film di Amerika, sedangkan G. Krugers ialah juru kamera blasteran Indonesia-Belanda yang menetap di Bandung.
G. Krugres adalah keponakan Boosie, seorang pengusaha perkebunan di Bandung yang tenar dengan sebutan "Raja Bioskop" di Bandung. Berkat kedekatan Krugres dengan sang paman, Krugres mendapat banyak ilmu mengenai perfilman.
Baca Juga: Sejarah Museum Pos Indonesia di Kota Bandung
Artikel Terkait
Cipto Mangunkusumo Dua Kali Tinggal di Bandung, Dua-duanya Berakhir dengan Pembuangan
13 Buku Karya Mohamad Koerdie Alias Sjarif Amin
Betulkah 36 Bangunan di Bandung Ini Karya Arsitek CP Wolff Schoemaker?
Sejarah Pecinan di Bandung: Romansa Tionghoa dengan Pribumi dan Permusuhan dengan Eropa
Misteri Pembunuhan di Rumah Asep Berlian
Sungai Cikapundung di Mata Orang-orang Sezaman
Sejarah Benteng Gedong Dalapan Bandung, Diyakini Banyak Simpan Harta Karun Belanda
Sejarah Masjid Salman ITB
Sejarah Museum Pos Indonesia di Kota Bandung
Sisa Sejarah Manusia Purba di Goa Pawon