Dari 13 buku yang dibuatnya, 9 di antaranya adalah buku fiksi. Sementara tak satu pun buku tentang jurnalistik yang ditulisnya.
9 Buku Fiksi Karya Mohamad Koerdie
Berikut adalah 9 buku fiksi yang ditulis Mohamad Koerdie. Umumnya ditulis dengan menggunakan nama samarannya, Syarif Amin atau Sjarif Amin.
1. Manéhna. Roman fantasi. Semula merupakan naskah terpisah yang terbit secara rutin dalam rubrik ”Implik-implik” di Sipatahoenan. Pada 9 Januari 1963, naskah-naskah itu dikumpulkan dan diserahkan kepada Ramadhan KH dari Penerbit Kiwari untuk diterbitkan sebagai buku. Penerbit ini beralamat di Jalan Cihampelas No 93. Namun bukunya baru terbit dua tahun kemudian, pada 1965. Pada 11 November 1975, hak penerbitan Manéhna diserahkan kepada Aga Prayoga dari penerbit Dunia Pustaka Jaya. Buku cetakan kedua Manéhna diterbitkan pada 1976 oleh penerbit itu. Selanjutnya, 2001 dan 2013, buku Manéhna diterbitkan oleh penerbit Kiblat Buku Utama.
2. Babu Kajajadén. Roman fantasi. Terbit secara bersambung di Sipatahoenan mulai pertengahan Novémber 1932 hingga pertengahan Désember 1932. Diterbitkan sebagai buku pertama kali oleh Penerbit Pelita Massa pada 1963 dan dicetak ulang tahun 1983. Pada 1983 jadi buku Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pada 2012 dicetak ulang oleh penerbit Kiblat Buku Utama.
3. Nyi Haji Saonah. Mula-mula terbit berupa cerita pendek dalam rubrik ”Muncang Labuh ka Puhu” di Sipatahoenan pada 1938. Selanjutnya dimuat ulang dalam rubrik “Implik-implik” Sipatahoenan tahun 1969. Diterbitkan sebagai buku untuk pertama kalinya pada 1983 oleh Penerbit Sumur Bandung. Saat diajukan kepada penerbit, buku dijuduli Nyi Haji. Pada 2012, buku ini dicetak ulang oleh penerbit Kiblat Buku Utama.
Baca Juga: Bandung Baheula: Masjid Mungsolkanas Masjid Pangkolotna di Bandung
4. Kembang Patapan. Roman historis. Saduran dari drama empat babak ”Kertajaja” karangan Sanusi Pane yang dimuat dalam majalah Timbul pada 1930-an. Dimuat jadi cerita bersambung berjudul ”Dewi Amisani” dalam Sipatahoenan, 10 Agustus 1933-27 September 1933. Dicetak sebagai buku untuk pertama kalinya pada 1963 oleh penerbit PT Pelita Massa milik Rochdi Partaatmaja di Jalan Haruman. Selanjutnya, pada 2014 diterbitkan oleh Kiblat Buku Utama.
5. Nukilan dari novel Winnetou het opperhoofd der Apachen karya Dr Karl May dari penerbit HJW Becht, Amsterdam (1925). Terbit seminggu sakali dalam Mingguan Sipatahunan mulai 4 April 1965 dengan judul “Winnetou”. Dicetak perdana sebagai buku pada 1966 oleh penerbit Pangharepan Baru NV, Bandung. Pada 1997 dicetak ulang oleh Penerbit Girimukti Pasaka.
6. Asal-usul Logojo Paris 1685-1845. Terjemahan dari Uit de gedenkschriften der beulen van Parijs 1685-1789 karya Arnold Saalborn. Dimuat berupa cerita bersambung di Sipatahoenan, 5 Oktober 1934-11 September 1935 di bawah judul ”Asal-usul Logojo Paris”. Diterbitkan untuk pertama kalinya sebagai buku pada 1983 oleh Penerbit Sumur Bandung.
Artikel Terkait
Bandung Baheula: Pesta di Lapang Tegallega, Dulunya Tempat Pacuan Kuda
Bandoeng Baheula: Sejarah Gedung Nedhandel NV
Bandung Baheula: Masjid Mungsolkanas, Masjid Tertua di Bandung
Bandung Baheula: Secuil Sejarah Jalan Asia Afrika dan Gedung Merdeka
Bandung Baheula: Kampung Kreatif Lokomotif Cicukang dan Kisah Lamanya
Paguyuban Sapedah Baheula yang Diakui Dunia Internasional
[Bandung Baheula] Secuil Sejarah Pahit di De Majestic
Jaarbeurs, Cerita di Balik Kemeriahan Pasar Malam Bandung Baheula
[Bandung Baheula] Mengenal Villa Isola, Ikon Universitas Pendidikan Indonesia
[Bandung Baheula] Mitos Tentang Terowongan Bawah Tanah Gedung Isola