Jejak Manusia Prasejarah Era Akhir Pleistosen di Goa Pawon

- Selasa, 21 September 2021 | 21:00 WIB
Pencarian jejak manusia prasejarah di Goa Pawon yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus dilakukan tanpa henti. (Ayobandung,com/Restu Nugraha)
Pencarian jejak manusia prasejarah di Goa Pawon yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus dilakukan tanpa henti. (Ayobandung,com/Restu Nugraha)

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM — Pencarian jejak manusia prasejarah di Goa Pawon yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus dilakukan tanpa henti.

Terbaru, tim Arkeologi Jabar kembali melakukan ekskavasi, demi mengumpulkan informasi lebih detail.

Langkah itu dilakukan untuk menelusuri jejak kehidupan manusia prasejarah atau manusia Pawon di era akhir Pleistosen. Tim Arkeologi Jabar rencananya melakukan ekskavasi selama 25 hari. 

"Karena Gua Pawon cukup luas maka bisa disimpulkan gua itu multifungsi. Di sana dia (manusia Pawon) melaksanakan aktivitas harian seperti mengolah makanan dan membuat alat. Itulah yang kita lihat dalam ekskavasi saat ini," kata Kepala Tim Arkeolog Jabar, Lutfi Yondri, Selasa 21 September 20201.

Sudah sekitar enam hari, Tim Arkeolog Jabar berada di Gua Pawon untuk meneliti aktivitas dan budaya manusia prasejarah.

Pada 3.000 sampai 11.000 tahun lalu, dengan kedalaman 3,20 meter, pihaknya sudah menemukan berbagai peninggalan manusia Pawon pada masa lampau.

"Kita memang belum sampai pada lapisan paling tua yang 12.000 ribu tahun lalu. Tapi kita sudah melihat jejak aktivitas mereka yang diperlihatkan dari sisa makanan, artefak yang mereka tinggalkan, dan perhiasan yang dipakai saat itu," ungkap Lutfi.

"Jadi kita sudah temukan perkutor, batu pukul, dan artefak di tepian danau Bandung purba itu opsidian. Kita juga sudah menganalisis mereka menadapatkan opsidian, yaitu dari daerah Nagreg dan Garut,"

"Selain itu ada ragam fragmen tulang binatang buruan. Cukup menarik kita temukan gajah di lapisan atas 2 meter, meski dalam bentuk anak gajah, karena mungkin sulit membawa gajah besar ke tebing atas," tambahnya.

Dikatakannya, pada bagian bawah Tim Arkeolog Jabar juga menemukan indikasi bahwa manusia prasejarah di Gua Pawon tidak hanya menggunakan artefak dari bahan batuan dari luar.

"Tapi juga mereka mengolah batu gamping baik berupa kapak atau perkutor," ucap Lutfi.

Dirinya menjelaskan, pada ekskavasi lanjutan ini pihaknya ingin melihat ragam aktivitas lainnya di Gua Pawon pada masa lampau. Tim Arkeolog Jabar ingin menggambarkan kehidupan era Holosen.

Dari mulai mereka membuat alat dari batuan dan tulang,membuat perhiasan dari tulang buruan, memanfaatkan lingkungan lain untuk konsumsi seperti moluska, dan bagaimana mereka mengeksploitasi batuan opsidian pada saat itu.

"Jadi target utamanya adalah kita ingin melihat manusia dan budayanya di Gua Pawon pada saat saat itu. Target kedalaman 3,2 meter sudah membatasi lapisan budaya holosen," ujarnya.

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bioskop-bioskop di Bandung Zaman Dulu

Sabtu, 23 September 2023 | 10:01 WIB

29 Nama Bambu Abadi dalam Toponimi

Kamis, 21 September 2023 | 16:07 WIB

Wisata Gunungapi yang Berkelanjutan

Jumat, 15 September 2023 | 11:25 WIB

Kongsi Tionghoa di Bandung Tahun 1900-1931

Senin, 11 September 2023 | 12:21 WIB
X