Sebuah tulisan pendek di koran De Tribune, ”Is dit ook Politiek?” (terbit 3 Maret 1934), berspekulasi bahwa masuknya Schoemaker ke Islam lebih berkaitan dengan kepentingan politik ketimbang karena keyakinannya.
Schoemaker masuk Islam agar keberadaannya lebih diterima penduduk pribumi mengingat sentimen terhadap penjajah saat itu terus menguat. Apa yang dilakukan Schoemaker kurang lebih sama dengan yang pernah dilakukan Christiaan Snouck Hurgronje. Sayang, tak ada yang bisa memastikan kebenaran informasi itu.
Yang jelas, kalau melihat makamnya, Schoemaker jelas bukan Islam. Dia dimakamkan Pemakaman Kristen Pandu, tepatnya di Blok CB Kelas I Nomor 1086. Menurut van Dullemen, Schoemaker memang balik lagi menjadi penganut Katolik beberapa saat sebelum dia meninggal dunia dalam interniran Jepang pada 22 Mei 1949.
Selama hidupnya, Schoemaker sudah membuat 62 karya, baik karya sendiri maupun dengan dibantu orang lain. Ada 52 rancangan lainnya yang diduga dibuat Schoemaker tapi van Dullemen tak bisa memastikannya. [*]